Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Akibat Jika Trader Tidak Mau Cut Loss

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain, anda barangkali sudah membaca pos: Jangan Terburu Melakukan Cut Loss . Di pos tersebut, saya menyarankan pada trader untuk tidak tergesa melakukan cut loss, karena cut loss yang dilakukan terlalu cepat bisa membuat anda menyesal (harga kemungkinan besar akan berbalik naik lagi). Saya bisa menebak pikiran pembaca disini kalau baca pos saya: "Oh berarti cut loss itu tidak perlu. Toh harga saham kan ujung2nya akan kembali lagi setelah turun" Pikir anda.  Harga saham akan kembali setelah turun. Pernyataan tersebut benar. Artinya, anda tidak perlu terburu melakukan cut loss. Tapi kalau anda berpikir cut loss itu tidak perlu, itu yang sangat dan sangat salah. Sudah banyak kasus dimana trader akhirnya harus pasrah, berharap, dan hanya bisa berimajinasi harga sahamnya akan kembali.  Saham SIAP misalnya. Ketika tahun 2014, SIAP naik dari harga 120 ke 451, banyak trader yang kemudian mulai berminat beli saham ini. Dan anda tahu sendiri, SIAP b

Jangan Terburu Melakukan Cut Loss

Pernahkah ketika Anda melakukan cut loss, harga saham malah langsung balik naik? Bahkan langsung balik naik melebihi batas take profit Anda? Atau pernahkah ketika Anda cut loss, harga saham turun beberapa poin, tapi kemudian malah balik naik melebihi batas cut loss Anda? Kira2 apa penyebabnya? Kalau Anda tanya penyebabnya, bisa bermacam-macam. Penyebab yang sangat mungkin adalah Anda salah menentukan batasan cut loss (salah menentukan titik support krusial). Tapi ada satu alasan lagi, yaitu   banyak trader yang suka terburu-buru melakukan cut loss . Inilah alasan mengapa ketika cut loss, harga saham malah langsung balik naik. Bagaimana cara melakukan cut loss yang tepat Bung Heze? Bukannya Bung Heze selalu bilang kalau cut loss harus dilakukan sedini mungkin?  Tanya Anda Prinsip cut loss memang harus dilakukan sedini dan secepat mungkin. Tapi makna "sedini" dan "secepat mungkin" jangan Anda salah artikan sebagai "terburu-buru cut loss". Kalau Anda tergesa-

Apakah Saya Cocok Jadi Pemain Saham?

Halo rekan2 Saham Gain... Bertemu lagi di postingan baru saya ..... Terkadang saya membaca dan menemukan kisah2 inspiratif para wirausahawan, para pakar properti yang sukses besar di bidang yang mereka tekuni. Ternyata, banyak dari mereka adalah "pensiunan" pemain saham, Maksud saya "pensiunan" adalah (maaf kalau dengarnya nggak enak, tapi inilah faktanya) para pemain saham yang gagal mencetak profit / bangkrut dari bisnis trading dan investasi saham. Karena mengalami bangkrut dalam bisnis saham, modalnya tergerus habis, pasar saham ternyata tidak seperti yang mereka pikirkan, akhirnya mereka memilih untuk berhenti bermain saham dan menekuni bisnis / investasi riil. Dan, hasilnya sangat memuaskan.   Kebanyakan dari mereka yang trauma bermain saham, ternyata mereka dilanda oleh pasar saham saat crash, terutama saat Krisis Moneter 1997. Krismon ini otomatis memukul telak seluruh modal dan portofolio para pemain saham yang trading pada zaman itu, sehingga akhirnya mere

Kapan Saya Akan Mengadakan Seminar Saham?

Banyak rekan2 belajar saham yang bertanya pada saya: "Pak Heze, kapan mengadakan seminar saham?" "Kalau ada seminar saham kabar2 ya Pak" "Kapan Bung Heze mengadakan seminar pasar modal di daerah saya?" Banyak sekali rekan2 yang bertanya pada saya mengenai kapan saya akan mengadakan edukasi saham berupa seminar. Kapan ya saya akan mengadakan seminar saham? Yang jelas saya tidak memiliki jadwal yang pasti mengenai seminar saham.  Jujur saja terakhir kali saya mengajar pasar modal sudah agak lama. Waktu itu, saya mengajar di salah satu universitas di Kota Malang. Lebih pas-nya sih , waktu itu saya mengedukasi saham dan mengenalkan pasar modal, serta aplikasi trading untuk siswa-siswi SMA. Anda bisa lihat beberapa fotonya di halaman: Profil.  Mengapa Bung Heze sekarang jarang mengadakan edukasi lisan? Tanya Anda Bagi saya, aktivitas trading dan menulis website (www.sahamgain.com, website ini) cukup memakan waktu dan menguras pikiran. Hal inilah yang membuat

Investasi: Belajar Dari Kasus Dream 4 Freedom

Kasus investasi bodong di Indoenesia memang tidak pernah ada habisnya. Sudah banyak masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan yang jadi korban penipuan investasi abal-abal ini. Lantas, mungkin Anda bertanya: Kok bisa-bisanya ya banyak investasi bodong di Indonesia?  Jawabannya ya simpel saja. Masyarakat Indonesia kan banyak yang ingin kaya instan tanpa usaha. Maunya kaya sambail tidur (tanpa melakukan apa2). Maka dari itu, para penjual mimpi palsu (baca: investasi bodong) juga terus berjamuran. Kalau pola pikir masyarakat Indonesia seperti itu, saya rasa tidak sulit bagi para penipu untuk menjaring member. Ibarat masuk lubang buaya.   Ciri2 investasi bodong adalah: Menawarkan imbal hasil (return) yang tidak masuk akal. Apa artinya tidak masuk akal? Artinya, investasi bodong memberikan iming-iming pada profit berlipat dalam sebulan pada Anda, tanpa memaparkan risiko. Masuk akal tidak? Trading saham saja ada risikonya, investasi reksadana ada risikonya, investasi emas, properti tetap