Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Website Belajar Saham Lengkap

Tidak terasa sudah satu tahun lebih saya mengelola website Saham Gain. Seperti yang anda baca pada pos2 saya, website Saham Gain adalah website murni edukasi saham. Namun, barangkali anda bertanya-tanya, mengapa di web ini juga menyajikan teori2 terkait pasar modal? Tapi, ada banyak juga praktik dan strategi belajar saham. Sebenarnya, siapa saja sasaran pembaca edukasi saham di website Saham Gain yang dikelola Bung Heze ini? Sebelum saya menjawabnya, saya ingin bercerita sedikit pada anda mengapa saya membuat web edukasi saham untuk anda.  Banyak rekan2 yang meminta saya untuk mengadakan seminar2 edukasi saham, minta no WA ( anda hanya bisa minta no WA saya untuk konsultasi berbayar ), dan ngajar pasar modal sampai ke pelosok (jauh banget nih ...). Saya dahulu memang mengedukasi pasar modal melalui Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Anda bisa baca profil saya disini: Profil .  Namun, saat ini saya sudah disibukkan dengan aktivitas trading. Sehingga, saya sudah tidak punya waktu untuk

Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part II

Baca Part I:  Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I . Di Part I saya sudah menjelaskan inti dari ilmu grafik . Jadi, kalau anda mau trading, anda harus paham dahulu yang namanya ilmu grafik.  Intinya, harga saham akan naik dan turun (demikian akan terulang terus). Jadi, perlukah trader melakukan cut loss? Bukannya lebih baik menunggu saja. Toh , harga saham pada akhirnya naik sendiri kan ? Anda bisa toleransi untuk tidak melakukan cut loss apabila saham 'nyangkut' yang anda pegang memiliki beberapa syarat berikut. Pertama, anda memiliki saham2 yang likuid. Likuid yang saya maksud adalah saham2 lapis 1 (saham blue chip) atau setidak-tidaknya saham lapis 2. Baca juga: Memahami Saham Lapis Satu, Lapis Dua dan Tiga .  Saham2 yang likuid, volumenya cenderung stabil, antrian bid-offer setiap hari ramai, maka anda bisa toleransi untuk menunggu harga saham naik. Karena sepengalaman saya, walaupun saham2 tersebut 'hanyalah' saham lapis 2, tapi jika saham t

Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I

Gambar
Kalau anda belajar saham, anda bakalan sering mendengar istilah CUT LOSS. Sederhanaya, cut loss berarti memotong kerugian dengan cara menjual saham dalam posisi rugi. Cut loss dilakukan trader guna mencegah harga saham terus turun. Daripada saham yang dipegang turun terus, lebih baik kerugiannya di 'cut' (dipotong) agar kerugian trader tidak terlalu besar. Cut loss ini ibarat proteksi modal.  Bagi banyak trader (bahkan mungkin semua trader termasuk saya), cut loss adalah hal yang sangat tidak disukai, karena kalau jual saham rugi, tentu modal kita akan tergerus.  Waktu ngobrol dengan sesama trader maupun pemula yang awam, saya selalu mendapatkan pertanyaan: " Bung Heze kenapa trader harus cut loss? Bukannya kalau dibiarkan nanti sahamnya juga naik sendiri ya?" "Bung Heze, sampai sejauh mana saya harus melakukan cut loss? Gimana cara menentukan titik cut loss yang pas?"     Sebenarnya, saya pernah menulis beberapa pos tentang cut loss saham. Anda bisa baca po

Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part II

Baca part sebelumnya:  Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part I . Di Part I, saya memberikan dua opsi pada anda: Anda mau sukses main saham dalam jangka waktu satu tahun, atau sukses main saham dalam jangka waktu minimal dalam 3 tahun. Di Part I, saya sudah menjelaskan pilihan pertama, bahwa sukses main saham dalam jangka waktu terlalu cepat kurang baik untuk seorang pemain saham. Jadi, apakah pilihan kedua adalah pilihan terbaik? Sebelum menjawab pertanyaan anda, mari kita simak hal berikut ini.  Pernahkah anda melihat daftar peringkat orang terkaya di Indonesia (setidaknya 20-50 besar) yang dipublikasikan majalah Forbes? Kalau anda baca kisahnya, para founder orang2 sukses tersebut memulai jatuh bangun yang luar biasa, baru kemudian meraih keberhasilannya. I mean, mereka kebanyakan bukan berasal dari latar belakang keluarga kaya yang sudah punya segalanya.  Tetapi, mereka memulai merintis usahanya. Dalam perjalanannya pun, kegagalan2 banyak ditemui. Hingga akhirnya mereka mer

Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part I

Kalau saya bertanya pada anda dengan memberikan dua opsi: "Anda mau sukses main saham berapa lama? Dengan opsi: - Sukses main saham dalam jangka waktu 1 tahun bahkan kurang - Sukses main saham dalam jangka waktu minimal 3 tahun Saya yakin semua trader pasti akan menjawab ingin bisa sukses main saham dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin, yaitu satu tahun bahkan kurang. Maksud saya, kalau bisa sukses sekarang ngapain harus ditunda 4 tahun lagi. Kalau bisa dapat mobil dan rumah sekarang, ngapain harus ditunda 4 tahun lagi?  Benar kan ?  Tapi, apa yang kelihatannya bagus itu sebenarnya belum tentu bagus. Untuk lebih memahaminya, sekarang saya akan coba bahas satu per satu dari setiap poin.  Sukses main saham dalam jangka waktu 1 tahun bahkan kurang Kalau anda sukses dalam waktu yang cepat, kelihatannya sangat menyenangkan di awal. Tetapi kalau anda sukses dalam waktu cepat kemungkinan besar hal itu hanyalah beginner lucky. (hampir) Semua pemula yang bisa untung besar di awal, pad

Makna Indeks Saham Dunia Bagi Pemain Saham

Kalau anda pemain saham, anda pasti setiap hari mendengar yang namanya indeks saham (dunia). Mengapa berita2 ekonomi setiap hari mengumumkan kalau indeks Dow Jones hari ini ditutup menguat / melemah?  Apa pengaruhnya bagi IHSG, bagi Indonesia? Apakah kenaikan dan penurunan Indeks Dow juga berpengaruh pada keputusan trading Anda? Baca juga:  Kumpulan Indeks Saham Dunia. Di media masa, indeks saham dunia yang paling sering diberitakan (naik dan turun) adalah Indeks Amerika, terutama Indeks Dow Jones, SP500, dan Nasdaq. Lalu apa pengaruhnya ke Bursa saham Indonesia (IHSG)?  Ketika Indeks Dow naik pada hari sebelumnya, maka IHSG akan cenderung ikut menguat pada perdagangan keesokan hari. Sebaliknya, saat Indeks Dow ditutup turun, maka IHSG akan cenderung mengikuti penurunan indeks Dow keesokan harinya. Mengapa demikian? Karena Amerika adalah negara dengan perekonomian terkuat, maka Bursa sahamnya biasanya menjadi acuan Bursa saham dunia, tidak hanya di Indonesia.  Pada umumnya, ketika perg